Prinsip Dasar Dalam Merancang Program Outbound Training Yang Efektif
1. Curriculum ( Kurikulum )
Di susun berdasarkan kebutuhan dan keinginan peserta outbound training sehingga memiliki kejelasan makna dan arti bagi mereka. Hal terpenting dalam pelatihan outbound training adalah ( telah di buktikan oleh para peserta outbound training ) sebenarnya adalah pemberian instruksi yang efektif di bandingkan dengan pelajaran itu sendiri.
2. Student needs ( Kebutuhan peserta )
Para Programer outbound training sebaiknya mengetahui perbedaan antara kebutuhan yang dirasakan dengan kebutuhan nyata dari peserta outbound training terlebih dahulu sebelum membuat program . serta selalu merujuk pada apa yang mereka perlukan , mereka inginkan serta apa yang mereka harapkan terhadap pelatihan outbound training.
3. Motivation ( Motivasi )
Dalam bukunya yang berjudul “ toward a theory of instruction “ , Jerome bruner mengidentifikasikan 4 kebutuhan peserta outbound training yang tak terpisahkan dalam motif hakiki mereka dalam belajar. Yaitu :
- Curiosity ( Keingintahuan ) ; kecenderungan untuk merasa senang dan tertarik terhadap sesuatu yang belum pasti atau belum jelas
- Competence ( Kecakapan ) ; pengertian akan pencapaian sesuatu pada saat awal dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang bermakna
- Identification ( identifikasi ) ; kecenderungan untuk meniru atau mencontoh nilai kehidupan seseorang di sekitarnya dan aspirasi dalam menghargai orang lain
- Reciprocity (resiprositas) ; kebutuhan akan berbagi dengan orang lain serta bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
4. Methods ( Metode )
Berikut ini beberapa contoh metode, yang telah di gunakan oleh banyak instruktur outbound training berdasarkan pengalaman mereka dalam menjalani outbound training.
- Melatih ketrampilan dalam bidang baru dengan aplikasi yang cepat ( berkano / fotographi)
- Menggunakan lingkungan unik yang kontras ( alam bebas, panti asuhan )
- Menggunakan pembentangan pengalaman mencakup bentuk penderitaan dan rasa takut ( Pelatihan berdampak tinggi )
- Menggunakan kesendirian dan isolasi ( solo di alam bebas atau jaga malam )
- Menggunakan proses group kecil
- Menggunakan waktu 24 jam sehari penuh untuk merancang perjalanan ( pendakian malam, berkano malam )
- Menggunakan bentuk tugas pemecahan masalah yang terarah ( peta dari kompas )
- Menekankan pada perhatian terhadap kepekaan lingkungan dan ekologi ( adat dan pengetahuan tetang alam )
- Menyediakan kesempatan untuk melayani orang lain
- Menyediakan kesempatan untuk bertanggung jawab dalam kepeminpinan
- Menyediakan berbagai bentuk pengalaman yang lebih sering mengenai perbedaan yang mencolok di alam atau lingkungannya.
- Membagi t ingkatan tantangan untuk memperlihatkan keberhasilan sebuah pengalaman
- Menyediakan kesempatan untuk berkembang, belajar memberi dan menerima bentuk evaluasi maupun umpan balik
- Menyediakan pengalaman dalam pembangunan / bentuk moral positif
- Memberikan perhatian dan penekanan terhadap bentuk refleksi
5. Option ( Pilihan )
Secara ideal metode mewakili daftar penting yang terpilih secara khusus oleh para instruktur outbound saat merancang sebuah program.
Keragaman peserta membutuhkan pembedaan dalam pemilihan / perancangan metode dan aktivitas. Seorang instruktur outbound yang kreatif selalu menambahkan dan menyisipkan gagasan barunya dalam setiap penyajiannya.
6. Filter System
Tak ada setiap pelatihan outbound training yang merupakan duplikat dari yang lainnya kecuali para instrukturnya telah memiliki format kegiatan yang pasti dan telah di bakukan. Setiap program selalu bentuk kreasi yang khusus di rancang untuk kebutuhan pemahaman suatu kelompok orang – orang yang unik pula.
Untuk mengfasilitasi proses pembuatan keputusan, seorang instruktur outbound secara khas akan menentukan pilihan melalui sistem saringan untuk mengetahui dengan pasti apa yang tepat dan perlu di berikan setiap saat hal tersebut muncul dan di butuhkan.
Berikut ini adalah contoh dari beberapa hal yang perlu di perhatikan dan diidentifikasi dalam daftar sistem penyaringan seorang instruktur outbound ;
- Apakah aktifitas dan kegiatan ini aman?
- Apakah aktifitas atau kegiatan outbound training ini sesuai dengan pemahaman atau kebutuhan peserta?
- Apakah aktifitas tersebut sesuai dengan kemampuan peserta maupun instruktur serta pendukungnya
- Apakah kegiatan tersebut secara konsisten mengacu pada filosofi program, peralatan milik umum dan sesuai dengan harapan peserta outbound training?
Beberapa hal berikut di bawah ini tidak di bahas secara khusus, namun perlu di ketahui
- level of anxiety ( tingkat kekhawatiran / keingin tahuan )
- Stress ( tekanan )
- Dangers ( Bahaya )
- Veil of the Unkown ( Kabut atau selubung atas sesuat yang tidak di ketahui
Write a Comment